Analisa Performa Perusahaan Properti dengan Menggunakan Multi Rasio

The development of the population and the increasing middle class have made the demand for property increase in Indonesia. This trend is an opportunity for property companies in Indonesia to sell more properties. Property management can meet this demand, among others, by developing new areas or selling in developed areas at a premium. Each choice will have consequences and will create a trade-off. Therefore this study examines the factors that drive the profitability of the company. The hope is that by focusing on the factors that drive profitability, the company will get the optimum return. The research method used in this research is a quantitative method using multiple linear regression. The research data is secondary data taken from the company's financial statements for 2015 to 2019. This study's findings are that internal factors and external factors both influence the profitability of property companies. This study found four internal factors and one internal factor that affect profitability. Internal factors consist of Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Assets Turnover and Operating Cash Flow. Meanwhile, the external factor that influences it is the interest rate. Managers can focus on these factors to achieve the optimum level of profitability

Digital as the Future of Indonesia Economy Growth

Indonesia is a country that is currently in a developing country position. Indonesia was predicted to be one of the strongest economies in Asia, especially during the oil boom era where Indonesia has oil reserves that are driving economic growth. However, the presence of oil cannot be used for long-term investment and the consequences of the 1998 monetary crisis prevented Indonesia from reaching its potential. In the future the country's growth will be driven by technology. This research is applied research to use Porter's Competitive Advantage model for the State. The data used are secondary data from trusted institutions for which data is publicly available. The results of this study are that Indonesia has the opportunity to become a new economy power in the future as long as it can utilize the current momentum

ANALISA LABA PER SAHAM DAN PERTUMBUHAN LABA PER SAHAM

Nilai perusahaan berasal dari prospek masa depannya. Salah satu prospek masa depan perusahaan adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Laba perusahaan akan terlihat dari laba bersih per lembar saham. Sedangkan prospek masa depannya akan terlihat dari pertumbuhan laba per saham. Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba per saham. Untuk mencari faktor-faktor yang secara umum mempengaruhi pertumbuhan laba per saham maka digunakan kerangka penilaian yang berasal dari atas ke bawah yaitu dari kondisi makro ekonomi, industri dan faktor yang secara spesifik mempengaruhi perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa dengan mengenali kondisi lingkungan perusahaan dan menghubungkannya dengan karakteristik perusahaan maka dapat dilihat prospek pertumbuhan laba per saham yang selanjutnya dapat diterjemahkan ke nilai perusahaan

ANALISA PERBANDINGAN RASIO ANTAR INDUSTRI

Valuasi dari suatu perusahaan dipengaruhi di mana perusahaan tersebut berada. Artinya industri sebagai lingkungan sebuah perusahaan menjadi salah satu faktor penentu dari valuasi nilai perusahaan. Agar sebuah industri dapat dibandingkan dengan industri lainnya maka masing-masing dari industri dibuat menjadi sebuah indeks. Cara pengkategorian industri dapat didorong oleh berbagai hal. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana indeks dibentuk untuk berbagai industri dan konsekuensi valuasi dari pengkategorian tersebut. Metode yang digunakana adalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif adalah dengan menggunakan studi literatur dari penelitian terdahulu. Sedangkan metode kualitatif adalah dengan menganalisa dan membandingkan rasio dari masing-masing industri yang ada di dalam indeks. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengkategorian yang berbeda akan menghasilkan rasio yang berbeda untuk masing-masing industri

Analisis Kebijakan Dividen Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Pada Periode Expansi Industri

Dividend decisions in the company affect investor expectations and in turn affect the value of the company. Therefore, dividend decision is a matter of concern to management. In the 2016 to 2019 period, Indonesia's food and beverage industry experienced growth. This study examines the factors that influence the dividend policies of food and beverage companies in Indonesia in the 2016 to 2019 growth period. These factors are profitability, liquidity and leverage. Furthermore, the moderating variable, namely sales growth, is used to see whether sales growth affects profitability and subsequently affects dividend policy. The method used in this research is multiple linear regression using panel data. The selected sample uses purposive sampling to find companies that consistently provide dividends that come from profits and not from debt or other sources of funds. The findings of this study are that profitability, liquidity and leverage have a significant effect. However, profitability and liquidity do not have a significant positive relationship but have a significant negative relationship. This difference is because when an industry grows, the company invests its funds internally to pursue growth so that the allocation of funds used for dividends is reduced.Keputusan dividen di perusahaan mempengaruhi ekspektasi investor dan pada gilirannya mempengaruhi nilai perusahaan. Oleh karena itu, keputusan dividen menjadi perhatian manajemen. Pada periode 2016 hingga 2019, industri makanan dan minuman Indonesia mengalami pertumbuhan. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan makanan dan minuman di Indonesia pada periode pertumbuhan 2016 hingga 2019. Faktor-faktor tersebut adalah profitabilitas, likuiditas, dan leverage. Selanjutnya variabel moderating yaitu pertumbuhan penjualan digunakan untuk melihat apakah pertumbuhan penjualan mempengaruhi profitabilitas dan selanjutnya mempengaruhi kebijakan dividen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan data panel. Sampel yang dipilih menggunakan purposive sampling untuk mengetahui perusahaan yang secara konsisten memberikan dividen yang berasal dari laba dan bukan dari hutang atau sumber dana lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan. Namun profitabilitas dan likuiditas tidak memiliki hubungan positif yang signifikan tetapi memiliki hubungan negatif yang signifikan. Perbedaan ini karena ketika industri tumbuh, perusahaan menginvestasikan dananya secara internal untuk mengejar pertumbuhan sehingga alokasi dana yang digunakan untuk dividen berkurang

KARAKTERISTIK DAN DAYA TARIK INDUSTRI

Daya tarik industri mempengaruhi bagaimana kinerja perusahaan. Semakin menarik suatu industri maka akan memancing perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke dalam suatu industri. Investor dapat melihat daya tarik industri dari dua sisi. Sisi pertama adalah perusahaan yang berada di dalam suatu industri yang menarik akan memiliki prospek masa depan yang baik. Sedangkan perusahaan yang berada di dalam industri yang kurang memiliki daya tarik atau industri yang sedang turun akan memiliki prospek yang kurang menarik. Sebuah perusahaan yang sudah berada di dalam industri yang menarik perlu mempertahankan pangsa pasarnya. Jika perusahaan lain masuk ke dalam industri dan merebut pangsa pasar maka akan semakin banyak perusahaan di dalam suatu industri yang akan menggerus keuntungan dari perusahaan yang ada

PANDEMI COVID 19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PASAR TENAGA KERJA DI INDONESIA

Pandemic Covid 19 is a crisis that begins with health problems. But the crisis is heading towards an economic crisis. This study examines the impact of the economic crisis using various data from various sources such as Bank Indonesia, Ministry of Finance, World Bank, International Labor Organizations, International Monetary Funds and McKinsey. Based on the data collected, the economic impact on the labor market is analyzed. The results of this study conclude that the high unemployment will create a decrease in demand while the Quantitative Easing policy and private sector debt restructuring from Bank Indonesia is directed to the supply sector. Without the demand for goods and services from consumers, the company will not be able to sell its products and recover as usual. The policy suggested from this study is that the government needs to create manpower and whenever it feels necessary to subsidize the salaries of employees, especially in the national leading sectors

Risk and Return Analysis in Indonesian Banking Industries

The bank, like any other business entity, is an entity established for profit. There are risks involved to increase profit. The higher the yield to be obtained, the consequence is more increased the risk is borne. However, the banking industry is different from other sectors because banks are an industry whose survival is based on trust. Banks need to maintain the level of risk to avoid disruptions to the failure of their business operations. This study focuses on linking the operational risks borne by banks and bank profitability. Operational risk is seen from short-term operational risk, long-term operational risk, operational risk related to the bank's upper line, operational risk related to its bottom line, and operational risk associated with business scale. The research method used is quantitative research methods using statistics. The statistical method chosen is multiple linear regression because there are several independent variables with a dependent variable. The outcome of the multiple linear regression shows that risk management has a significant positive relationship with profitability. These findings indicate that bank operational risk management is not a burden that reduces profitability but instead increases profitability by reducing risk

Pengelolaan Working Capital pada UMKM Buah di Karawang

UMKM penjual buah adalah salah satu penjual produk yang dibutuhkan masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi. Tantangan dari berjualan buah di daerah Karawang adalah buah harus didatangkan dari luar daerah yaitu dari daerah Bandung. Selain itu daerah Karawang yang panas juga mempercepat usia kematangan buah dan selanjutnya tingkat kebusukan buah. Buah yang tidak terjual sering kali menjadi beban bagi penjual buah di Karawang. Penelitian ini menerapkan ilmu manajemen dan rantai pasok untuk mengatasi masalah pengelolaan persediaan. Hasil dari analisa menunjukkan ada beberapa inefisiensi dalam pembelian dan pengelolaan persediaan. Karena itu penelitian ini mencoba menerapkan cara-cara yang dapat dengan sederhana diaplikasikan untuk melawan waste di UMKM buah di Karawang. Setelah saran penelitian ini diterapkan dan dievaluasi dua minggu kemudian, UMKM buah menyatakan bahwa terdapat pengurangan waste dan peningkatan keuntungan bersih

Effects of Pandemic Covid 19 on Indonesia Banking

The Covid 19 pandemic befell the world and Indonesia was no exception. This pandemic affects not only health but also socio-economic. When the economy is hit then the banking sector is also hit. This study attempts to look at the effects of the Covid 19 pandemic and compare it with the 1998 monetary crisis. By comparing these two crises we can see the differences and similarities of the current crisis. But the most important thing is how regulators and banking can draw lessons from the 1998 crisis to be applied to the current crisis. This research is applicative research that is by applying the existing framework to a new situation. The framework used in this study is a seven-tier system in managing bank assets and liabilities. From the results of this study can be seen the fundamental differences between the crisis of Pandemic Covid 19 and the monetary crisis of 1998. This study concludes that the banking conditions in Indonesia are currently more resistant to crisis. However, government support, especially in the adoption of macroeconomic policies, is still needed to maintain economic stability